https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=34375937#settings

29 May 2015

Lima Tesis untuk "Tanda-tanda yang Bimbang"

Esai Hamzah Muhammad

Tanda-tanda yang Bimbang (TTYB) yang terbit medio 2013 buah tangan penyair Ook Nugroho yang merupakan anak keduanya setelah Hantu Kata (2010). Perbandingannya, terletak bagaimana Ook Nugroho dalam TTYB cenderung leluasa mengungkapkan kemungkinan artikulasi bahasa. Sehingga, ngunyah TTYB tidak sealot Hantu Kata. Salah satu penyebabnya, dikarenakan teks lebih terbuka untuk ditelisik.

Berbeda dari Hantu Kata, TTYB bernuansa segar. Kata-katanya plastis. Kelenturan pelbagai wacana dijajal. Pun, lanskap penghayatan dunia secara tatanan puitik diperluas. Di TTYB, puisi bagaikan tidak perlu khawatir kehilangan rima, atau kepadatan isinya. Meski, hal sebaliknya terjadi pada Hantu Kata. (Baca selanjutnya di sini)

26 May 2015

Tonggak, Nirwana



Saya membayangkan kita mungkin seperti para penumpang dalam bahtera besar yang disebut “waktu”. Jika kau atau seseorang mati, kau diturunkan dari bahtera itu, lalu yang lain segera meneruskan perjalanan. Orang-orang yang mati, yang telah diturunkan dari bahtera, mula-mula mungkin terlihat seperti tonggak-tonggak, setidaknya bagi sejumlah orang, lalu pelan tapi pasti, tonggak-tonggak itu berubah menjadi titik-titik yang segera juga mengabur. Lalu pada akhirnya mereka pun menjelma asap, mungkin dongeng, atau barangkali juga bukan apa-apa?

Mungkin kematian juga bisa dilihat dengan kaca mata yang lebih “gembira”. Barangkali kematian adalah sebuah awal baru yang melegakan. Kalau kau mati, kodratmu sebagai “mahluk kasar” yang terikat pada bumi fana pun berakhir. Bentuk kasar itu tertinggal pada tanah, sedang jiwamu sebagau kupu terbang melayang menembus kepompong samsara dan menjangkau moksa, nirwana, yang diyakini menjadi sumbernya yang mula-mula.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...