https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=34375937#settings

04 January 2011

Lukisan Rumah

Akhirnya, kita sepakat membangun rumah
Sesudah lelah memimpikannya dalam sajak
Dalam benak berlumut: rumah dengan dua pintu
Ke dalam dan ke luar, rumah dengan dua kamar
Dan sepasang lubang kunci, kau dan aku
Kemudian kita jadi terlebih memahami rumah
Rumah ternyata menyimpan begitu banyak lubang
Begitu banyak kamar, kita pun tak paham kapan
Kita bisa sampai di sana untuk sekadar rebah mati, atau
Lewat lorong dan pintu yang mana sebaiknya masuk
Sebab rumah adalah labirin, laut, dan pada setiap kelok
Pojoknya menganga palung-palung bahasa

Kita heran, siapa gerangan telah menaruh pisau
Dalam percakapan kita? Mengapa begitu banyak darah
Menetes di sela lunak kalimat-kalimat hijau
Yang susah payah kita pahatkan
Pada dinding angin dan waktunya?
Kita percaya, kita datang dari debar yang sama
Semenjak mula bumi hanya mengajari kita
Bahasa santun pohonan, akar-akar yang pendiam
Mewariskan kesabaran pada lengan kita malam
Itu sebabnya kita tak gampang tergoda

Tapi anak-anak yang dulu kita kandung
Dan terlahir dari rahim gosong musim
Menyadarkan kita, bahwa cuaca telah berubah
Jadi kita pun kemudian belajar berhikmat
Pada lolong anjing dalam urat darah kita
Kita juga belajar menaruh sangsi
Pada kilau pagi dan nyanyian burung-burung
Yang terlantun dari mulut anak-anak itu
Sebab jika mereka berlagu, kita dapati gemuruh
Topan pada wajah mereka cemas membiru

Kemudian kita memilih sunyi
Warisan bumi yang masih tertinggal
Itulah cara kita menyelamatkan yang masih bisa
Bayang-bayang kita yang bimbang kepayang
Saling menimbang dalam remang nilai
Jangan, tak usah ucapkan apa-apa lagi
Tak perlu juga menulis surat pada waktu
Lihat, gelap dan diam menuntun kita karam
Pada bahasa dan amsal suci yang lain--
Dulu konon tersurat dalam kitab
Tapi seorang yang mengaku ibu bapak kita
Diam-diam tanpa setahu leluhur langit
Telah menghapusnya pupus dari kenangan
Ketika cuaca memburuk dan hujan turun
Kita pun hanyut tersaruk tanpa alamat

Kini perlahan kita belajar percaya lagi
Hidup masih akan terus, tapi mari sisihkan dulu
Huruf-huruf yang telah menodai bumi
Lalu kita bangun lagi rumah baru, silsilah
Dan nama-nama baru di sebait miring tersisa ini

3 comments:

dedyriyadi said...

mantap sekali pakde...keren!

Anonymous said...

A only one days ago, we analyzed the 2010 flight of fancy baseball pitcher sleepers to watch in 2010. Today, we make off a look at the more weighty side of the equation - fantasy baseball hitters sleepers.
[url=http://www.depressioncanbefun.com/index.php/member/74383/ ]Jack[/url]

Telaga Sastra QHI said...

keren sekali..

saya sudah follow blog ini.. silahkan kunjungi blog saya..
http://telagasastraqhi.blogspot.com/

follow me ya.. makasih..

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...