https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=34375937#settings

27 June 2015

Semacam Dunia Lain



Aku berada di sebuah ruang tua
Yang dulunya digunakan sebagai gudang pabrik
Sepertinya pabrik kata-kata, atau semacam itu
Entahlah, kusam temboknya membatasi pandangku
Kemudian lampu-lampu dipadamkan semua
Aku ditinggalkan sendirian bersama sebuah kamus
Usang, yang huruf-hurufnya tak bisa dikenali lagi
Tapi masih terasa ada yang berdenyut lembut
Saat kusentuhkan ujung jejariku pada dedaun pintu
Yang menurut kisah lama sudah tak pernah dibuka lagi

Aku mengisi waktu dengan berjalan lambat-lambat
Mengitari ruangan muram itu, mencari-cari alasan
Mengapa gerangan tak kusudahi saja permainan ganjil ini
Melambaikan tangan, meminta lampu-lampu dinyalakan
Malahan aku simpuh sepenuh, merabai kelam halaman kamus itu
Nah, mulai kudengar bunyi lelangkah sayup mendatangi

Menurut kisahnya, di ruang ini kerap berlangsung penampakan
Terlebih jika malam mengandung purnama, di antara senyap bahasa
Bisa kau dengar lagi itu suara tangis mengisak
Seorang perempuan yang mengaku dari tarikh pertama
Pun seorang lelaki meraung hampa
Dari balik pintu yang selamanya tak bisa dibuka itu
Aneh, semakin kusimak semakin kukenali parau suaranya
Di antara gedoran tiada hentinya, semua jadi tak asing
Menggigil depan pintu mulai memanggili sesiapa di dalam sana
Aku telah diingatkan sebelumnya agar senantiasa waspada
Tak gampang terharu oleh sembarang rupa, pun suara

Terlambat, ini kamar tua betapa jahanam
Segera terhisap aku, musim mengunci di belakangku
Aku dalam sebuah tatanan vakum, barangkali sebuah pabrik
Yang sudah lama bangkrut, sebuah dunia yang beda:
Mataharinya mungkin muncul dari utara yang muskil
Atau selatan penuh kabut, pada kali yang lain di kebunnya basah
Pohonan berpindah begitu saja, berpindah membawa segenap bebanmu
Membawanya menembus gaya berat, menabraki pepintu tatabahasa
Kusingkapkan cadar cuacanya, terus kugedor bisu langitnya
Berharap seseorang, atau kau sendiri, mendengar segala kesahku
Kuangkat tanganku, kuingin kini lampu-lampu itu menyala kembali:
Lekaslah aku kau tangkap selagi terperangkap begini
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...