https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=34375937#settings

31 July 2014

Seorang Pekerja Merenungi Meja

Dunia ternyata hanya
Sebuah meja, pikirnya: empat persegi datar
Dengan jurang-jurang terjal
Curam pada ujung-ujungnya yang tak berperasaan

Tak banyak pilihan tersedia di atasnya:
Kertas-kertas yang sudah penuh
Sebelum ditulisi, layar monitor
Dengan sudut sepi yang tak menjanjikan

Kesempatan berbagi, ada memang
Langit, tapi sepotong dan palsu terasa
Selebihnya adalah gelas minum
Yang menjaga kekal hausmu, laci

Sempit yang tak menyimpan rahasia
Apa pun, lalu pesawat telpon yang diprogram
Dari sentral. Yah, apa boleh buat, simpulnya
Dunia ternyata hanya sebuah meja datar yang hambar

28 July 2014

Ketupat Lebaran

Ada masin peluh
Dan lembab air mata
Pada ketupat lebaran
Yang kau kirimkan barusan

"Jangan ragu menyantapnya"
Pesanmu tunggal sebelum pamitan
Tentu buru-buru saya menyanggupi
Lebaran barulah lengkap

Sehabis utuh kutangkap
Getir kisahmu sepenuh
Pada itu getas nasi rapat terpilin
Dalam jingga kuah duka mengundang

18 July 2014

Akhir Kata

Tersisih dari rerimbun jagat kamus
Ia melayang hampa sepanjang cuaca
Ngembara sengsara macam hantu celaka--
Kadang hinggap tak sengaja di ujung kalimat buntu

Ia tak ingin kelihatan hebat sebetulnya
Ia hanya kepingin sekadar hadir belaka
Tapi penyair itu kemudian mencoretnya juga
Menyebutnya jadah atau semacam itu

Kadang ia lelah dan jemu juga
Tapi telah ia niatkan bulat terus ngembara--
Mungkin masih akan ada kalimat rancu yang lain
Siapa tahu akan betah ia terjebak di situ
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...