Cahaya tak mencapai
Ujung boulevard itu
Beberapa batang pohon
Yang tak disebutkan jelas
Jenis dan namanya, berjajar
Mengisi baris awalnya
Malam mungkin jam 2
Rumah-rumah seolah
Memejam, menahankan
Beban langit yang merendah
Dengan bulan separuh
Yang mengamnibang tak acuh
Membiarkan baris dan rima
Bergulir sepanjang boulevard
Yang sudah disebutkans
Pada baris kedua
Lalu seorang lelaki
(Yang pasti bukan saya)
Melintas mendadak
Selepas bait ketiga
Tapi jika hadirnya diniatkan
Menghembuskan aroma hidup
Pada ini sajak redup
Mungkin ia tak cukup bernyawa
Cahaya pada baris pertama
Juga gagal mencapai
Parasnya yang pasi
Bayangnya yang sendiri
Membaca puisi / Menulis puisi / Bukanlah urusan / Seringan angkat besi (Ikranagara)
27 October 2013
14 October 2013
Rest Area
Sebuah sajak, mungkin
Seperti sebuah
Rest Area
Pada perhentian yang tak tercatat
Dalam buku panduan
Perjalanan mana pun
Kita singgah sebentar
Di sana
Barangkali dengan separuh hasrat
Meringkas lagi arah angin
Yang jadi guyah
Karena perjalanan jauh
Dan musim yang ganjil
Mereguk sedikit kelegaan
Dari barisnya samar menyaran
Kita sungguh tak berharap banyak
Hanya sekadar
Selingan sejenak
Melupakan buat sesaat
Kilometer-kelometer panjang
Yang masih menghadang
Pada luas tema membentang
Dan seperti pada sebuah
Rest area
Kita pun paham, sajak musti berakhir
Mungkin dengan semacam
Kesangsian
Masih menggantung
Karena cuaca mendung tak mendukung
Dan musim ganjil
Seperti sebuah
Rest Area
Pada perhentian yang tak tercatat
Dalam buku panduan
Perjalanan mana pun
Kita singgah sebentar
Di sana
Barangkali dengan separuh hasrat
Meringkas lagi arah angin
Yang jadi guyah
Karena perjalanan jauh
Dan musim yang ganjil
Mereguk sedikit kelegaan
Dari barisnya samar menyaran
Kita sungguh tak berharap banyak
Hanya sekadar
Selingan sejenak
Melupakan buat sesaat
Kilometer-kelometer panjang
Yang masih menghadang
Pada luas tema membentang
Dan seperti pada sebuah
Rest area
Kita pun paham, sajak musti berakhir
Mungkin dengan semacam
Kesangsian
Masih menggantung
Karena cuaca mendung tak mendukung
Dan musim ganjil
04 October 2013
Tao Penyair
Di antara langit
Di atas
Dan bumi di bawah
Menjulur jalan kecil sunyi
Di mana penyair tinggal
Bertahan dari serbuan
Musim dan cuaca
Yang kadang suka tak ramah
Mengasuh hari
Dan dari dunia
Yang tak henti
Mengusik dengan tawaran
Yang mengguncang bebukit
Kami sungguh tak tahu
Apa nama
Jalan kecil sunyi itu
Dan lebih tak paham lagi
Bagaimana bisa sampai ke sana
Ia sabar
Membuka
Ketika kata selesai
Dan menutup
Persis tatkala
Bahasa mulai
Di antara langit
Di atas
Dan bumi di bawah
Merentang
Jalan sunyi rahasia
Di mana penyair bebas melanglang
Di atas
Dan bumi di bawah
Menjulur jalan kecil sunyi
Di mana penyair tinggal
Bertahan dari serbuan
Musim dan cuaca
Yang kadang suka tak ramah
Mengasuh hari
Dan dari dunia
Yang tak henti
Mengusik dengan tawaran
Yang mengguncang bebukit
Kami sungguh tak tahu
Apa nama
Jalan kecil sunyi itu
Dan lebih tak paham lagi
Bagaimana bisa sampai ke sana
Ia sabar
Membuka
Ketika kata selesai
Dan menutup
Persis tatkala
Bahasa mulai
Di antara langit
Di atas
Dan bumi di bawah
Merentang
Jalan sunyi rahasia
Di mana penyair bebas melanglang
Subscribe to:
Posts (Atom)