https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=34375937#settings

18 June 2009

Dongeng dari Depok

Lelah berjalan jauh menyambangi kota-kota dan benua sepi ia putuskan akhirnya tinggal di pojok sebuah metropolis yang masih ada menyisakan sepi untuk seorang orang tua yang menganggur seperti dirinya. Ia mengajak juga sejumlah sahabat sepi yang sempat dikenalnya dulu dalam pengembaraannya yang panjang dan sunyi ke alamat-alamat sepi. Sungguh ia merasa sangat berbahagia dengan lakon hidup sepi yang sekarang dipilihnya itu. Ia tak ingin apa-apa lagi.

Tetangga-tetangga dekatnya sering mendengar ia bercakap dan bernyanyi-nyanyi dengan sepi sampai jauh larut malam bahkan mendekat pada pagi. Pernah juga tapi tak sering kedengaran ia bertengkar sengit dengan sepi entah mungkin karena sesama sepi ternyata juga punya maunya sendiri dan agak susah diaturnya. Dan biasanya sehabis pecah pertengkaran seperti itu rumahnya jadi lebih sepi lagi. Tetangga-tetangga yang curiga berindap-indap mencoba mendekat kepingin sekadar memastikan mengetuk dan memanggil-manggil : “Tuan, tuan”, teriak mereka separuh cemas, “Tuan masih ada, bukan?” dan dari dalam rumah itu lantas saja terdengar sahutan (jengkel sepertinya sebab terusik) : “Sebentar, saya sedang keluar!”

Semenjak kejadian itu tetangga-tetangganya tak pernah berani dan mau mengusiknya pula. Mereka paham dan kini sungguh percaya bahwa ia memang sudah tak ada lagi. Sudah menjelma menjadi sepi.

1 comment:

Investasi said...

weeew, ini baru namanya pendekar syair blogger, mantabs ok ok, lam kenal yaa

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...