https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=34375937#settings

12 June 2008

Kutuk Porong

Di sini dulu kalau tak salah letak rumah
Kami, ada halaman kecil, pepohon jambu
Dekat pagarnya dari bambu kuning terpilih
Serambi dan ruang tetamunya teduh menatap
Jauh ke utara, di ruang tengah agak sedikit
Menyudut televisi kami empat belas inci
Berkumpul kami anak beranak saban malamnya
Nonton hiburan murah-meriah melupakan
Keluh kesah ratap sehari-hari sudahlah biasa
Bila malam pelan beranjak semakin jauh
Anak-anak kami tidurkan, memeluk bebintang
Istriku menyusul tak lama sesudahnya sedang
Aku kembali ke ruang tengah di sudut itu
Kuambil koran pagi lusuh belum semua terbaca
Atau kunyalakan lagi televisi kami empat belas
Inci, suara-suara tetangga masih belum terlelap
Nyaring kadang menembus udara kampung kami
Hening bening sungguh tak pernah seingatku
Terendus tanda-tanda mendadak segalanya
Lalu jadi genting dan nasib pun pecah berkeping
Begitu saja, ya, ya sekarang rasanya kupasti di sini
Betul letaknya rumah kami dulu itu, dekat surau
Ada wartel dan puskesmas di ujung jalan sana
Lapangan olah raga dan sekolah anak-anak kami
Tak kupaham bagaimana caranya musti kutebus
Mimpi mereka kini jauh terkubur di bawah
Hitam gegumpal kutukmu Porong

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...