https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=34375937#settings

20 February 2009

Kantor Bubar

Kantor Bubar

Setelah semuanya pulang, bubar
Barulah mungkin kau sempat terusik, sadar
Hanya hampa, semua yang seharian kau kejar
Yang di atas mejamu kini berserak terlantar


Belum Penyair

Belum penyair saya
Masih tingkat pengrajin kata
Payah mengais aksara
Di rimba raya alifbataNya


Doa di Pantai

Mintalah kepada sang pemilik lautan
Supaya diberinya kau kekuatan
Sebuah perahu bernama keyakinan
Sebelum kautempuh ini keluasan


Malam di Gang

Tukang sekoteng barusan lewat
Televisi barusan saja kumatikan
Ada yang batuk-batuk di rumah sebelah
Nyaring suara ketawa di gardu ronda

3 comments:

Maggie said...

Salam untuk Pk Ook Nugroho.

Saya diperkenalkan kpd situs Bpk. melalui situs jaringan sastra (Indonesia?).

Saya menelusuri daftar situs-situs sastra yang terpajang, dan, sesuai urutan daftar, situs Bpk. adalah nomor tiga (or some early number like that).

Saya menghampiri situs ini, dan, WOW, puisi-puisi pendek bertema sosial menyapa saya seketika. Menarik sekali penyusunan kata-katanya, dan pemilihan obyek puisi2nya!

Sepertinya saya akan sering mampir ke situs Bpk. untuk menyimak pencerahan-pencerahannya yang segar-segar.

Trims!

Ook Nugroho said...

Trims juga Maggie.

Kalau diperhatikan blog ini sudah lama tidak diupdate. Ada kesibukan yang "memaksa" saya sementara terpaksa "cuti" bikin puisi. Mudah2an saya masih akan bisa terus menulis puisi lagi nantinya.

Salam

Investasi said...

Mimbar
Terlalu banyak orang
Naik ke atas mimbar ini
Terlalu banyak janji
Di atas mimbar ini

Terlalu banyak petuah
Untuk soal yang begitu jelas
Terlalu banyak mimbar
Terlalu banyak sesumbar

ini paling berkesan buat saya maknanya sangat dalam

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...