Akhirnya, sampai ia di ujung musim
Sesudah ditempuhnya jalanan cuaca
Yang tak selalu aman dan rata
Dari penyamun dan putus asa yang mendera
Peperangan licik, yang tak
Selamanya dimenangkan
Pun percintaan yang isinya
Banyak juga serong dan tipu busuknya
Bahwa bebuah masak
Yang dalam nampan kau jamah
Yang dalam mulut kini kau kunyah
Lasak tubuhnya manis kau sedot jeroannya
Tak cukup kau pahami sepertinya
Berliku sangat jalannya sampai padamu
Tak terbaca pada topeng judulnya
Jalinan cerita yang tak pernah rata itu
Sebab bijak tangan waktu
Menyisakan hanya yang hakikat
Menyorongkan padamu wujud yang lezat
Bebuah kata-kata bersahaja ini
2 comments:
Pelajaran Menulis Puisi...hmm..bagus..saya hanya merasa aneh jika harus bilang keren pada puisi..intinya keren banget dengan kata ganti 'bagus'..hehe
Bagus, maksudku, terima kasih
Post a Comment