Setiap awal tahun semenjak 3 tahun yang lalu saya selalu mendapat kiriman surat-e yang mengabarkan bahwa ada puisi saya yang mendapatkan kehormatan—bersama beberapa puluh puisi lainnya yang disortir dari pemuatannya di koran-koran lokal--untuk diiikutkan dalam kitab puisi yang diberi label keren “kitab puisi terbaik setahun”.Itulah sebagian dari kegiatan yang berkaitan dengan program Anugerah Sastra Pena Kencana.
Tapi mulai tahun depan (2011) pemberitahuan seperti itu agaknya tak akan lagi saya terima, karena program sastra itu sepertinya memang tidak berlanjut. Buktinya program tahun ini saja hingga saat ini tiada kabar beritanya. Buku puisi—plus sekian program tambahan lainnya, seperti pengumuman pemenang puisi terbaik dan lain-lainnya—yang semula dengan gegap gempita dijadwalkan berlangsung Februari 2010 tak jelas bagaimana nasibnya.
Tak ada pengumuman apa pun di situsnya yang kini jadi rada mirip toko terbengkalai itu. Saya sangat menyesalkan ketiadaan sikap terbuka dari panitia program ini. Apa sih susahnya mengumumkan masalahnya? Kalau misalnya soalnya lagi-lagi karena cekaknya pendanaan, sehingga segala rencana program tak bisa jalan, rasanya juga tak ada masalah untuk diumumkan. Insan sastra di sini, percayalah, sudahlah amat terbiasa menghadapi hal-hal dan hil-hil semacam ini.
No comments:
Post a Comment