https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=34375937#settings

18 February 2014

Kepada Tukang Cukurku

Mari kita bertukar tempat, sebentar
Dengan begitu mungkin lebih mudah kau pahami
Perangai maut yang kasar, datang ia
Padamu berterang atau selinap, kukira sama

Sekarang duduklah, sedang aku berdiri
Kilau pisau pada tanganku yang satu
Biar kurasai gegumpal rambutmu, mengombak
Duduklah nyaman, kini coba kau rasakan

Rapat tubuhku menempel, kemejaku lembab berbau
Sebab peluh, dari bahan cita murah belaka
Mungkin gemuruh debar jantungku sekonyong
Sempat juga kau serap, sebab semacam gairah

Serupa darah mendesir, memaksaku berpikir
Hanyha diperlukan beberapa sayatan, mungkin
Satu sayatan utama pada pembuluh sentral
Kau pun terhenyak, tak teramat paham mulanya

Tidak, bahkan kau tak sempat melolong, berontak
Segalanya sudah kasip, lenganku yang satunya
Teramat kukuh bukankah, mencekikmu sungguh mudah
Sebelumnya mendorongnya rebah bersimbah

Maaf, jika uraianku barusan membuatmu mual
Kini baiklah aku kembali duduk, memejam diam
Dengan kilat pisau pada genggammu kukuh, ayolah
Rapikan anganku putih melebat kian liar menyemak ini

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...