https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=34375937#settings

02 November 2006

Menengok Ayah

Sudah 20 tahun lebih ayah pindah
ke alamat barunya, sementara kami masih
menetap di alamat lama, yang disebut dunia.
Karena sarana transportasi yang tidak
mungkin, dan kerepotan sehari-hari yang
terus saja bertambah, belakangan ini
kami makan jarang datang menengok ayah.
Kalau datang berkunjung biasanya kami
bawakan untuknya beberapa tangkai anggrek
ungu dan kembang sedap malam kesukaannya.
Tidak lupa juga sekuntum doa, tanda cinta
dansetia kami yang tak pernah luntur
meskipun tahun dan musim terus rontok
dan robek dari penanggalan. Tapi biasanya
kami lebih sering ketemu tak sengaja
bersapaan di sepi kelokan waktu yang disebut
kenangan. Sejauh yang bisa kami rasakan
ayah kelihatan sehat-sehat saja. Tumor
jahanam yang dulu merongrongnya sudah
tak ada lagi. Kami harap ayah juga betah
tinggal di alamat barunya. Kami tak pernah
sempat menanyakan hal itu padanya, sebab
pertemuan kami biasanya berlangsung singkat
dan terburu-buru. Maklum, namanya juga
tinggal di dunia, selalu ada-ada saja urusan
mendadak yang mengganggu. Ayah juga
pasti mengerti dan mau memaafkan, karena
dulu juga ia selalu direpotkan dengan yang
begituan. Tapi kami sungguh berharap ayah
memang betul sudah hidup bahagia saat
ini. Sudah bisa melupakan sakit hatinya
kepada tetangga sebelah yang menipunya
habis-habisan, juga atasan-atasannya yang
selalu menindas dan menilep kariernya.
Mudah-mudahan ayah juga sudah berhenti
bermusuhan denganMu. Menurutnya dulu
Kau tak serius mengurus nasibnya.

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...