Kadang aku percaya
Secangkir kopi membantuku
Menemukan baris pertama
Sebuah puisi
Maka kuseduhlah kopi
Menyeruputnya pelahan
Seraya menerka sekenanya
Ah, mungkin sesaat lagi
Kadang aku bertanya
Siapa sembunyi di balik kata
Siapa menggores samar
Menyingkap cadar bahasa
Mengapa ia menanti
Teramat lama, membiarkan
Saya terlunta meraba-raba dalam
Pekat kopi?
No comments:
Post a Comment