Dunia ternyata hanya
Sebuah meja, pikirnya: empat persegi datar
Dengan jurang-jurang terjal
Curam pada ujung-ujungnya yang tak berperasaan
Tak banyak pilihan tersedia di atasnya:
Kertas-kertas yang sudah penuh
Sebelum ditulisi, layar monitor
Dengan sudut sepi yang tak menjanjikan
Kesempatan berbagi, ada memang
Langit, tapi sepotong dan palsu terasa
Selebihnya adalah gelas minum
Yang menjaga kekal hausmu, laci
Sempit yang tak menyimpan rahasia
Apa pun, lalu pesawat telpon yang diprogram
Dari sentral. Yah, apa boleh buat, simpulnya
Dunia ternyata hanya sebuah meja datar yang hambar
No comments:
Post a Comment