- Musashi di Bengkel Tembikar
Kini tandang ia
Bertakzim
Pada
tukang tembikar
Ingin ia saksikan
Dengan mata kepala sendiri
Tangan sakti bekerja
Melumat
Mengolah yang fana
Jadi punya tanda
Ia percaya
Bermain pedang
Mencipta tembikar
Sama membakar:
Jiwa larut
Membubung
Dalam tamasya suwung
Bahwa yang inti
Bergantung pada
Seberapa rapuh, atau utuh
Rasamu yang kalut
Berpaut pada langit
Yang di atas
Mengambang
Dan bumi lata di bawah
Sabar mengiringi
Agar di antara keduanya
Tersedia lapang
Ruang
Bagi kilau jurusnu
Di bentang pagi
Maka
Pada sabar tukang tembikar
Tandang ia memohon
Secelah
Pintu masuk
Pada itu ruang
Maha luas
No comments:
Post a Comment