Hidup tambah brengsek di kota ini,
tidakkah begitu? Di terminal, baru saja
sampai, kau mungkin kepergok
gerombol begal. Di mulut gang
waktu pulang larut, berandal-berandal
penganggur itu dengan santainya
mungkin mencegatmu : minta
rokok seraya dirogohnya
dompetmu yang kempes.
Kau kepingin cepat saja sampai
di rumah, tapi kemudian kau pun
paham, rumah juga tidaklah
nyaman lagi. Semuanya tak sama
lagi, bukankah begitu?
Golok tumpul dan belati
di bawah bantalmu itu, kini tak lagi
berarti apa-apa. Dulu kau
masih bisa merasa aman kalau
mengelus gagangnya, masih
bisa lega sehabis berdoa.
Sekarang semua itu jadi kelihatan
konyol, mungkin lucu. Mungkin
sudah saatnya kau butuh
mantra-mantra baru, dewa-
dewa baru, yang bisa
membujukmu berkemas
tidur, bermimpi sekadarnya,
bertahan sedapatnya sampai
pagi tiba lagi. Dewa-dewa baru
yang bisa mengajarmu bagaimana
bertarung dengan benar, supaya
kau tetap selamat dan tidak gila
di tempat ini. Tidakkah begitu?
1 comment:
Lama tidak melihat jakarta..rindu juga dengan semua yang terjadi disana:)
Post a Comment