https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=34375937#settings

09 November 2008

Dongeng Amrozi

Kakek buyutmu dulu
Seorang yang soleh, anakku
Taat shalatnya
Mengalir dzikirnya

Tapi ia memang suka berfikir
Tentang bagaimana
Berjuang membasmi
Kaum kafir
Dari muka bumi

Ia tak pernah lelah
Menyusun ikhtiar

Begitulah suatu malam
Malam yang selalu kukenang
Dengan rasa gemilang

Kakek buyutmu
Berhasil juga
Mendirikan pahala
Maha pahala, anakku

Di malam yang gemilang itu
Yang penuh gelimang darah

Kakek buyutmu
Bersama dua karibnya
Telah menyudahi
Hidup tak senonoh
Sekawan jahanam

Mereka tengah kepayang
Dalam pesta jalang

Tentu saja
Para penguasa kafir
Dengan undang-undang kafir
Berpihak pada yang dzalim

Kakek buyutmu
Mereka nistakan

Begitulah, anakku
Malam ini marilah
Kita kenangkan kembali

Malam kala kakek buyutmu
Bersama dua karib solehnya itu
Menyudahi hidupnya

Menyerahkani umurnya
Selaku syuhada
Kepada barisan algojo
Penguasa durhaka

Jadi, anakku
Jelek-jelek begini
Kita ini turunan syuhada
Kaum pilihan suarga

Tapi para penulis kisah
Telah memuntir sejarah
Seraya menyebut kita
Juga kakek buyutmu, nak

Kaum angkara
Orang-orang dursila

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...