https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=34375937#settings

28 November 2007

Dongeng dari Jakarta

Kau berharap menemukan kembali
bagian yang dulu hilang (tulang rusukmu
itu). Dan kau pun ngembara, dari pub
ke pub, nyelinap ke dalam
ribuan kamar, menggedor jutaan
pintu. Siapa tahu di antara lipatan
sprei, di antara ceceran mani
sebuah tanda menggores dalam
kenangan. Barangkali dia tidur
di salah satu ranjang hotel-hotel itu
menunggu kau menjemputnya. Atau
di jalan, di antara kekosongan, lampu-
lampu dan malam hari. Barangkali
tak pernah bisa kau menemukannya
kembali. Barangkali kau sudah
menemukannya, tapi kau tak yakin—
tak pernah bisa percaya semudah
itu. Dan kau pun terus saja ngembara
dari diskotik ke diskotik, dari hotel
ke hotel, mengetuk jutaan alamat
dalam sajak. Siapa tahu seorang germo
menyembunyikannya di antara pelacurnya.
Barangkali seorang pelacur akan
menempeleng kesadaranmu. Membenammu
lebih dalam lagi, menyuruk di antara
ranjang dan ceceran kuman. Sampai kau
tak menemukan lagi alasan buat
apa segala omong kosong ini
diteruskan. Sampai kau percaya
semua ini percuma. Lantas memutuskan
pulang, membunuh semua impian.
Pergi tidur, dan tak pernah bangun
lagi, sampai kiamat yang lama
diributkan itu, akhirnya tiba juga.

(Nov-1990)

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...