https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=34375937#settings

24 July 2009

Teroris, Satpam, Kepala, Kaki

Teroris

Sejumlah teroris telah menguasai tubuhnya
Lama semenjak ia dilahirkan dulu hari itu
Mereka merakit banyak sepi dan menunggu
Dengan sabar kapan hari baik untuk meledakkannya


Satpam

Sudah sepuluh tahun saya di sini menjaga
Saya tak percaya bakal ada bom di sini
Tapi saya percaya ada banyak sepi di sini
Satu atau dua mungkin meletus melanggar saya


Kepala

Sehabis bom meledak saya tinggal kepala
Setelah tinggal kepala barulah orang bertanya
Mereka-reka siapa saya, asalnya dulu desa mana
Datang jauh-jauh menebar petaka kok bisa ya


Kaki

Saya adalah kaki sebelah kiri
Siapa bilang nomor sepatu saya empat dua?
Sesudah bom meledak saya pun tak tahu lagi
Saya ini siapa, saya sekarang di mana

1 comment:

Sastra said...

Nama
Dulu, nama tak berarti
sehingga orangtua seenaknya memanggil buah hati
Kini, ia semakin tak berarti
kecuali untuk publikasi
di media atau di papan-papan bertuliskan korban mati
dari kejadian itu, kejadian ini,
dari zaman dulu sampai kini, ia tak berarti
oh, bukan. Bukan nama, tetapi manusia

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...