Pintu kamar melihat mereka datang
Meja kursi tahu persis jumlah mereka
Jam dinding menonton mereka berunding
Tembok kamar menguping obrolan itu
Televisi menyala menyusun kabar-kabar
Telpon diam dibikin bungkam sengaja
Ranjang tidur paham agak gugup mereka
Room boy menjenguk tahu apakah ia
Tetangga sebelah mana pula menyapa
Kamar mandi menghapus jejak-jejak
Tas ransel coklat menyimpan isyarat
Mimpi alangkah berat tapi kita sepakat
Cuaca di luar mengirimi mereka tanda
Hari berkemas mundur tak mungkin lagi
Masukkan dalam kopor pak lebih rapi
Rencana tak berubah ya besok saatnya
Jangan ada tertinggal sidik jejari malam
Pada wastafel bersihkan juga sisa cemas
Arahan singkat lagi diulang takzim
Jam beringsut mundur sudah tak bisa
Kita bergerak sebentar waktu sarapan
Lelangit kamar mungkin kenal mereka
Meja kursi tahu persis jumlah mereka
Ada salam peluk cium sekadar sebelum
Pintu kamar melepas mereka bergegas
Formasi mati mengiring sang dajal
No comments:
Post a Comment