https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=34375937#settings

10 September 2007

Dua Puisi Tamu

ELINOR WYLIE :

R a m a l a n

Aku akan dibaringkan tersembunyi
Di sebuah bilik di antara pohon-pohon alder,
Belakangku : kekosongan dan pintu terkunci,
Depanku : keberuntungan bukan lagi bagianku.

Aku akan berbaring sebagai layaknya orang-orang kudus,
Di antara harum hamparan kain-kain lunak,
Di atas ranjang bergaris dengan warna biru terang,
Sempit, dingin, dan tertata bersih.

Malam kemudian datang bagai gumpalan kaca
Di belakang jendela, dengan angin
Yang bergerak demikian pasti, berhembus garang
Memadamkan apiku penghabisan.


SARA TEASDALE :

S e n d i r i

Tahun-tahun yang lewat mengajarku semakin bijak,
Kubuang sudah banyak dari ketamakan masa mudaku dulu
Berbagi kesan dan pengalaman dengan setiap yang datang,
Atau ke dalam kata-kata, kubentuk pikiranku.

Satu hal tetap milikku, apakah mereka datang atau berniat enyah
Asal saja kukenal diriku dan kukuasai kehendakku,
Penuh gairah kudaki malam-malam musim panas,
Kusaksikan bintang berlayar antara terjal perbukitan.

Biar saja mereka mengira aku dengan cintaku begitu tulus,
Biar saja semua itu, padahal aku begitu sunyi dan sendiri,
Sebab kalau sekaliannya itu dipandang cukup, apa masih penting,
Apa aku ini bunga atau hanya bongkahan batu?

(Terjemahan bebas oleh Ook Nugroho)

No comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...