Berapa abad lagi masih harus menunggu
Aku seperti Sisifus dalam dongeng tua itu
Mengais terjal waktumu, mendorong bulan ke puncak
Hanya untuk sampai pada kebosanan lain lagi
Dari keheningan bumi dan doa burung-burung
Kubangun tangga demi tangga ke langit
Tapi angin senantiasa bangkit merobohkan
Mengembalikanku pada gemuruhmu
No comments:
Post a Comment