Tidurlah Jakarta, tidurlah.
Lupakan sementara korban
pembunuhan di koran-koran itu,
polisimu yang senang disuap,
hadiah lotere satu milyar,
dan liburan akhir pekan
di pulau. Lupakan juga rumah
bagus di Simpruk, dan
jaminan pensiun hari tua
buat pacar gelap. Bukankah
Kramat Tunggak sudah cukup
menghiburmu selama ini?
Jadi, tidurlah Jakarta,
tidurlah berbantal Monas, dan
berselimutkan merek-merek asing.
Biarlah Sudirman dan Thamrin
menerangi borokmu sepanjang
Tanah Abang Bongkaran..
Sementara itu, Senen
bersama Klender, di ujung
timur, akan membedaki
parasmu berlumuran. Lalu
dangdut di warung-warung,
akan menggoyang seru mimpimu,
sampai pagi tiba lagi,
dan nerakamu mulai lagi.
No comments:
Post a Comment