Jam luruh lagi
Ruang kembali bernama aku
Sedang kau sekadar bayang
Samar di seberang cuaca
Kita mesti bicara
Katamu, di ambang kata
Tapi bahasa agaknya
Hanya dinding
Menjulang antara kita
Jam terus luruh
Ruang masih bernama aku
Kau entah siapa, di mana
1 comment:
mas ook yth. saya baru pertama baca karya ini (dan 2 lainnya) di kompas pagi ini dan sangat terhibur. terima kasih! saya coba buat draft terjemahan ketiga di blog saya--semoga anda tidak keberatan.
Post a Comment