https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=34375937#settings

17 December 2006

Hujan di Halaman

Kulihat hujan tercurah
Di jalan & halaman
Beberapa lembar daun
Seperti bertempur
Dalam tiupan angin

Satu dua lembar
Mencapai juga beranda
Sebagian sisanya
Mungkin menyerah
Rontok di jalan-jalan

Seperti daun-daun itu
Hidupku melayang
Dalam tiupan waktu
Dalam guyuran hujan
Di jalanan nasib

Akan sempatkah nanti
Lembar-lembar umurku
Mencapai berandamu
Atau menyerah tercecer
Hanyut dalam comberan

1 comment:

Anonymous said...

bung, ini sajak yang saya cerita itu, yang -barangkali- ketularan blog ini hehehe:
===============
FRAGMEN KECIL DI BERANDA

Sudah selesai hujan
Meski sisa gerimis
Masih juga berjatuhan
Membasahi beranda
Di mana kita berdua
Sama berada

Barisan lampu kota di jauhan
Mulai semarak lagi
Berlomba cahayanya
Suara klakson samar meriuh
Kembali ribut saling sahut
Melanjutkan malam

Angin berkesiur
Merisikkan dedaun
Meliuk di rumpun perdu
Lalu dengan sendu
Meluruhkan bunga jambu
Di halaman rumahmu

Pada genangan air
Bayang terpencar
Warna berpendar
Sama samarnya
Kenangan masa lalu
Yang silam mengelam

Bahkan hujan juga
Berkesudahan, bukan
Begitu pula kesedihan
Kehidupan dan bahkan
Kematian itu: kita akan
Selalu berlalu

Aku pamit pergi
Setelah teguk teh terakhir
Meski tak berkata
Kau anggukkan juga kepala
Dan dengan perlahan
Merapikan kerah jaketku
===========

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...