Kupinjamkan kata-kataku
Agar mulutmu yang diam mengucap lagi
Semua yang disembunyikan waktu
Yang dunia gagal menangkap
Yang dalam kabut lindap nyelinap
Kusiapkan mulutku menerima
Pahit dan perih pengakuan malam
Yang gagal dipahami lampu-lampu
Tapi terkubur dalam rerimbun bayang
Di sudut-sudut gelap dari ingatan
Lukailah aku dengan rindu dendammu itu
Agar lebih kupahami sakitmu
Apa artinya jerit melulung
Tak berjawab di ruang hampa
Kakiku yang lelah kulangkahkan
Tunjukkan padaku alamat kelam
Kota dengan rumah-rumah mengatup
Di mana kau terdampar suatu kali
Aku rindu menyusurinya lagi
Membacai perempatan-perempatannya
Sudah tak sabar jemariku ingin menuliskan
Jerit sakit dan ngeri pengalaman
Marilah kutampung itu semua dalam
Kumandang madahku tak kunjung sudah
No comments:
Post a Comment